BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Udara
merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya
pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, dan melonjaknya produksi
kendaraan bermotor, kualitas udara telah mengalami perubahan. Selain itu dengan
meningkatnya populasi manusia dan seiring dengan kemajuan zaman tingkat
kebisingan atau hirup-pikuk dalam lingkungan pun meningkat misalnya dapat
kita rasakan ketika kita berada di jalan, kita mendengar keriuhan lain proyek
pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang
lain.
Perubahan lingkungan udara dan
suara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran udara dan pencemaran suara, yaitu
pencemaran udara terjadi karena masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel
kecil/aerosol) ke dalam udara baik secara alamiah maupun akibat
manusia,sedangkan pencemaran suara terjadi akibat peningkatan kebisingan yang
disebabkan alam dan kegiatan manusia pula.
Pencemaran udara dan suara yang
terjadi di lingkungan sangat berdampak pada kehidpan salah satunya berdasarkan
survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu
mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya. Dan
sekitar 16,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan
pendengaran pada 1996. Dan jumlah ini terus meningkat seiring perubahan gaya
hidup yang semakin modern. Selain itu pencemaran udara di Indonesia sudah
sangat mengkhawatirkan, Di kota besar di Indonesia sangat sulit mendapatkan
udara bersih, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya
kendaraan bermotor.
Dengan melihat dan merasakan dampak
dalam kehidupan sehari–hari tentang dampak pencemaran udara dan suara seharusnya
diambil langkah – langkah yang tepat untuk menanggulangi dan menanggulangi
pencemaran tersebut.
Dengan makalah ini, kami berusaha
untuk mencari kajian-kajian materi tentang penemaran udara dan suara , untuk
dibahas dan dipresentasikan dengan sebaik mungkin agar menjadi bahasan yang
bermanfaat, baik bagi kelompok kami maupun pembaca.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Apa pengertian pencemaran?
2.
Apa penyebab terjadinya pencemaran udara?
3.
macam-macam pencemaran udara?
4.
Apa akibat dari pencemaran udara?
5.
Bagaimana cara penanggulangan pencemaran
udara?
6.
Apa penyebab terjadinya pencemaran
suara?
7.
Apa saja macam-macam pencemaran suara?
8.
Apa akibat dari pencemaran suara?
9.
Bagaimana cara penanggulangan pencemaran
suara?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan :
1.
Pengertian pencemaran;
2.
Penyebab terjadinya pencemaran udara;
3.
Macam-macam pencemaran udara;
4.
Akibat pencemaran udara;
5.
Cara penanggulangan pencemaran udara;
6.
Penyebab dan macam-macam terjadinya pencemaran suara;
7.
Akibat pencemaran suara;
8.
Cara penanggulangan pencemaran suara;
D.
Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini
disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.
Penulis, sebagai wahana penambah
pengetahuan dan wawasan mengenai masalah
lingkungan hidup khususnya tentang pencemaran udara dan suara.
2.
Pembaca, sebagai media informasi tentang
masalah lingkungan hidup khususnya tentang pencemaran udara dan suara serta cara
penanggulangannya dan pengimplentasianya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
ISI
DAN PEMBAHASAN
A.
Pengertian pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah proses
masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahn sehingga keeimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.
Maka pencemaran dapat diartikan sebagai
keberadaan suatu substansi dalam lingkungan yang disebabkan komposisi kimianya
atau kuantitas kerusakan proses fungsi-fungsi alam dan hasil lingkungan yang
tidak diinginkan yang berdampak pada kesehatan.
B.
Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara
1.
Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu
atau lebih substansi fisik,
kimia,
atau biologi
di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan.
Adapun
pengertian lain adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan)
2.
Penyebab dan Sumber-sumber Pencemaran Udara
1.
Penyebab
Pencemaran Udara
a.
Pembakaran,
seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri,
kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara
lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b.
Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen,
keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah
debu, uap dan gas-gas.
c.
Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang
dihasilkan terutama adalah debu.
d.
Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan,
dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
e.
Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya.
Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang
menimbulkan bau busuk.
f.
Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses
pengolahan mineral. Pembuatan
keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah
debu, uap dan gas-gas
g.
Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan
yang semacamnya. Bahan pencemarnya
yang terutama adalah asap dan debu.
h.
Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu
radioaktif.
2.
Sumber –
Sumber Pencemaran Udara
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
1)
Kegiatan manusia
a)
Transportasi
b)
Industri
c)
Pembangkit listrik
d)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas
berbahaya seperti (CFC)
2)
Sumber alami
a)
Gunung berapi
b)
Rawa-rawa
c)
Kebakaran hutan
C.
Macam –
Macam Pencemaran Udara
1.
Pencemar
udara dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
b.
Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon
dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
2. Jenis – Jenis Pencemaran Udara
Secara garis besar polusi udara dibagi
menjadi partikulat dan polusi gas :
a.
Polusi
udara dalam Bentuk Gas
Karbon
Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran
menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek
sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat
vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen
dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan
berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.
Gas
belerang oksida misalnya belerang dioksida (SO2), dihasilkan oleh batu bara,
bahan bakar minyak yang mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan
proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada saluran napas sehingga
menimbulkan gejala batuk dan sesak napas
3)
Nitrogen dioksida (NO2),
Nitrogen
Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini
berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak,
pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem
pernapasan paru dan saluran napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
Jika bereaksi dengan air akan membentuk senyawa yang bersifat asam, sehingga
dapat menimbulkan hujan asam. Hujan asam yang turun bersama hujan akan merusak
tumbuhan yaitu dapat menghalangi pengambilan nitrogen, merusak mikroorganisme
tanah/air dan mengganggu kehidupan hewan air tawar.
Diantara
alat-alat perlengkapan rumah tangga ataupun kantor masih ada yang menggunakan
alat pendingin berupa gas CFC seperti di
atmosfer mampu bertahan dalam jangka waktu
es, hair spray, AC dan lain-lain. Gas CFC sukar terurai, di atmosfer CFC
mampu bertahan dalam jangka waktu sangat lama. Agar dapat hilang membutuhkan
waktu hingga seratus tahun. Gas CFC yang bercampur dengan udara mampu merusak
lapisan ozon.
5)
Hidrokarbon Sulfida (H2S)
Hidrogen
Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous
olfactory).
6)
Amoniak (NH3)
Amoniak
berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap
menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis,
merusak indra penciuman.
Partikulat (partikel)
adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan / bentuk
pencemaran lain, macam-macam partikulat:
b)
Aerosol: tersebarnya partikel halus zat
padat atau cairan dalam gas atau udara.
c)
Kabut (fog): aerosol yang berupa butiran
air yang berada diudara.
d)
Asap (smoke): campuran antara butir padatan
dan cairan terhembus melayang diudara.
e)
Debu (dust): aerosol yang berupa butiran
melayang diudara karena adanya hembusan angin.
f)
Fume: aerosol yang berasal dari
kondensasi uap logam
g)
Plume: asap yang keluar dari cerobong asap
suatu industri.
h)
Smoge: campuran dari smoke dan fog.
D.
Dampak Polusi Udara
1.
Dampak Polusi Udara Bagi Manusia
a)
Penyakit pernapasan, misalnya : jantung,
paru-paru dan tenggorokan
b)
Terganggunya fungsi reproduksi
c)
Stres dan penurunan tingkat produktivitas
d)
Kesehatan dan penurunan kemampuan mental
anak-anak
e)
Penurunan tingkat kecerdasan (IQ)
anak-anak.
2.
Dampak Pencemaran Udara pada
Lingkungan
a.
Menghambat
fotosistesis tumbuhan.
Terhadap tanaman yang
tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya
dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
b.
Menyebabkan
hujan asam.
pH biasa
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air
permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam
tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, serta
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
c.
Meningkatkan
efek rumah kaca
Efek rumah
kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan
berakibat pada; Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global,
Perubahan siklus hidup flora dan fauna.
d.
Kerusakan
lapisan ozon
Lapisan
ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan :
-
sinar UV-B matahri tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit
-
mengurangi daya system kekebalan tubuh
-
menghancurkan algae sehingga
membahayakan kehidupan di laut.
E.
Cara Penaggulangan Polusi Udara
Untuk menanggulangi terjadinya
pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain:
1. Membuatdan
menggunakan alat pengendalian emisi, berbagai
alat pengendalian emisi antara lain:
a.
Filter Udara: berguna untuk menyaring
partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak ikut terlepas kelingkungan.
b.
Pengendap Silikon: pengendap partikel
yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya sentrifugal dari partikel yang
sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.
c.
Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang
panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan sehingga partikel akan
mengendap karena gaya beratnya.
d.
Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk
pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok untuk membersihkan udara kotor
dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang dibagian tengahnya
diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif
dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.
e.
Filter Basah: untuk memisahkan
pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan adalah larutan penyerap.
f.
Pengendalian khusus / menyaring gas SO2,
NOHX maupun VOCS.
2. Mengganti
bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas
karbon monoksida.
3. Pengolahan
atau daur ulang limbah asap industry
4. Penghijauan
dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon pengganti
5. Mencegah
penebangan hutan secara liar (illegal loging) dan mencegah terjadinya
pembakaran hutan.
6. Clean
Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
7. Mengembangkan
teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell
dan Solar Cell, atau misalnya mengunakan bahan bakar tenaga surya.
8. Tidak
membakar bahan beracun, seperti plastic di tempat terbuka.
9. Industry
perlu menggunakan pengganti CFC atau bahan-bahan peruasak ozon lain dengan
bahan yang ramah lingkungan.
10. Perlu
peratutan dan pemeriksaan pengeluaran asap / emisi kendaraan serta asap pabrik
oleh pihak berwenang.
11. Menghemat
Energi yang digunakan.
12. Menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal.
F.
Penyebab Pencemaran Suara
1.
Pengertian Pencemaran Suara
pencemaran suara adalah gangguan
pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan
tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui
70 desibel (dB).
2.
Penyebab
dan Macam-Macam Terjadinya Pencemaran Suara
Dalam pencemaran suara,
kebisingan yang dialami sehari – hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya
pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali
alat – alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget
yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang
telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan
pencemaran suara. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara
binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain.
Saat berada di jalan,
kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum
yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut,
dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau
tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa.
Di hotel, perkantoran atau apartemen biasanya saluran udaranya
mengeluarkan bising. Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan
kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau decibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
G.
Dampak Pencemaran Suara
Tingkat
pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1.
Pencemaran yang mulai mengakibatkan
iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan
kerusakan pada ekosistem lain.
2.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
3.
Pencemaran yang kadar zat-zat
pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
kematian dalam lingkungan.
Menurut penelitian, musik berirama
keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak dramatik pada psikologi. Selain
berakibat merusak gendang pendengaran, menurut Dr. Luther Terry, mantan
peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait
suara yang bising, proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran
darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat
penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah,
aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat
kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga
keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan
sebagian dari efek suara bising pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek
negatif suara gaduh dalam perkembangan janin. Penelitian menemukan pula, kalau
setelah terpapar suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal
landas atau tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%.
Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat
dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal
di dekat bandara agar tak terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat.
Meski demikian, suara gaduh lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat
memang memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal
di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan
serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal
di daerah tenang.
Studi tersebut menghubungkan
permasalahan dalam mendengarkan, juga dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu,
suara gaduh juga dapat berpengaruh pada anak-anak dalam belajar bicara,
membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah. Pengaruh yang sama juga
telah didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat bandara, dekat
rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami
segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kwalitas yang menyedihkan,
dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga
membawa dampak pada tingkah laku anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi
mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta bantuan di tempat
yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput yang
meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya,
tak seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong
rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa
pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini.
Dari uraian diatas, dampak pencemaran
suara biasanya hanya menyebabkan gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu
dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Pencemaran suara yang bersifat
terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat
mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga
menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka
produktivitas kerja akan menurun.
H.
Cara
Menanggulangi Pencemaran Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu
berbahayanya pencemaran suara yang menyebabkan berbagai gangguan pada manusia,
kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang
Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron,
Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan
memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar
sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi.
Sayangnya, kendali bising pasif hanya efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada
frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan
lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang
membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising aktif
adalah peredam bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan
melawan sumber bising yang tidak dikehendaki. Bambang menjelaskan, prinsip yang
digunakan dalam kendali bising aktif (active noise control/ANC) adalah
interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazimnya
disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan
dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip
ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena karakteristik sumber bising
akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan
fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak stasioner. Selain itu kini di
perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu
lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan
yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina
Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan
Peredam Bising tersebut antara lain :
a.
Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b.
Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan
Bahan bangunan peredam bisik
a.
adalah mengurangi penjualan kendaraan
bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya kebisingan di
jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas
dari kendaraan bermotor. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari
hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa
konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b.
Dimensi konblok ALWA dapat dicetak
menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c.
Bahan selain ALWA seperti Bata Merah
atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman
bising yang baik.
Secara
terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upayanya
mengurangi polusi suara
Kebijakan
yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi polusi suara dan polusi
udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil
minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi akibat
kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan raya.
Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.
1.
pencemaran dapat diartikan sebagai
keberadaan suatu substansi dalam lingkungan yang disebabkan komposisi kimianya
atau kuantitas kerusakan proses fungsi-fungsi alam dan hasil lingkungan yang
tidak diinginkan yang berdampak pada kesehatan.
2.
Pencemaran
udara
adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia,
atau biologi
di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan.
3.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami seperti Gunung
berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, biologi maupun kegiatan manusia seperti
dari transportasi, industri, pembangkit listrik Gas buang pabrik yang
menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).
4.
Secara garis besar polusi udara dibagi
menjadi partikulat dan polusi gas diantaranya Karbon Dioksida (CO2), Karbon
Monoksida (CO), Oksida sulfur
(Sox) dan Nitrogen Oksida (NOx), dan partikulat
diantaranya Aerosol, Kabut (fog ), Debu (dust), Fume, Plume, Smoge.
5.
Dampak
pencemaran udara pada lingkungan diantaranya dapat menghambat fotosistesis
tumbuhan, menyebabkan hujan asam, meningkatkan efek rumah kaca, kerusakan
lapisan ozon.
6.
Untuk menanggulangi terjadinya
pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain membuat dan
menggunakan alat pengendalian emisi, pengolahan
atau daur ulang limbah asap industry, Penghijauan dan reboisasi atau penanaman
kembali pohon-pohon pengganti dan lain-lain.
7.
Pencemaran suara adalah gangguan pada
lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
8.
Keriuhan seperti proyek pembangunan,
suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di
kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang
menderu merupakan salah satu penyebab pencemaran suara.
9.
Pencemaran suara mengakibatkan iritasi
(gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain, mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yang kronis.menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
10. Cara
peneanggulangan pencemaran suara adalah
penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri
berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA lalu dengan melakukan sistem 3 in
1 untuk kendaraan roda empat yaitu dalam
satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi
akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan
raya.
B.
Saran
Sejalan
dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Diharapkan
guru dan calon guru atau mahasiswa dapat mempelajari lebih lanjut mengenai pencemaran
udara dan suara yang telah dijelaskan di atas sehingga dapat memberikan
kesadaran tentang pentingnya memelihara dan menjaga lingkungan guna terciptanya
lingkungan yang lebih sehat, nyaman, dan bersih.
2. Diharapkan
pembaca pada khusunya dan masyarakat pada umumnya dapat mempelajari dan
mengaplikasikan cara penanggulangan pencemaran udara dan suara yang telah
dijelaskan di atas dalam kehidupan sehari-hari.
makasih yaaa berguna bngt keren
BalasHapusthanks gan
BalasHapus